BlogYYY
Selasa, 31 Maret 2009,Selasa, Maret 31, 2009
Sexual Hormone
HORMON REPRODUKSI(SEXUAL HORMONE)
Hormon sex adalah suatu energi yang dikontrol oleh kelenjar di otak,namanya pituitary. Ada dua jenis hormon sex :
1. Estrogen : Hormon pada wanita yang memproduksi ovarium,
2. Androgen(testoteron): Hormon pada pria yang memproduksi sperma.
Kedua hormon tersebut mempengaruhi motivasi sexual pada pria dan wanita dan juga dapat memproduksi adrenalin.
Tugas hormon dalam motivasi sex manusia, terutama pada wanita, belum begitu gamblang(jelas). Sedangkan pada pria kadar/tingkatan androgen dihubungkan dengan motivasi/keinginan sexual dan frekuensi orgasme. Meskipun begitu,perilaku sexual manusia sangat bersifat individu,sehingga sulit dispesifikan dengan dampak dari hormon.
POLA RESPON SEXUAL MANUSIA:
Pola respon sexual pada manusia terdiri dari empat fase:
1. Fase Excitement (rangsangan)
Dimulai dari reaksi birahi(hal itu dapat bertahan ±beberapa menit sampai beberapa jam,tergantung dari sifat dan jenis rangsangannya). Cirii-cirinya meningkatnya aliran darah,pada daerah alat kelamin dan menegangnya otot. Tanda yang nyata dari respon ini adalah licinnya vagina(keluarnya cairan) dan menegangnya penis.
2. Fase Plateau (masa stabil)
Fase ini merupakan peningkatan dari fase sebelumnya. Terjadi peningkatan pernafasan dan detak jantung,naiknya tekanan darah seiring dengan lebih intensnya fase pertama. Pada pria ditandai dengan keluarnya sperma pada penis(ereksi) sedangkan pada wanita keluarnya cairan pada vagina yang semakin komplit.
3. Fase Orgasme
Pada kebanyakan orang,orgasme dapat bertahan ± 3-15 detik. Orgasme mempengaruhi ledakan emosi yang tiba-tiba karena tegangnya syaraf otot dan intensnya perasaaan menyenangkan. Namun tidak semua orang mengalami orgasme yang sama.
Contoh: Pada wanita,dapat mengalami tiga pola orgasme yang berbeda. Multiple orgasme,no orgasme(tidak orgasme),cepat munculnya orgasme yang tiba-tiba, saat melewati fase ini.
4. Fase Resolution (pengeluaran)
Pada fase ini,pembuluh darah kembali normal. Yang membedakan pria dan wanita pada fase ini adalah perempuan dapat merangsang kembali untuk melakukan orgasme tanpa perlu penundaan, sedangkan pada pria tidak. Pria perlu memasuki refractory period (periode penyembuhan),dapat bertahan kira-kita selama beberapa menit hingga beberapa hari,dimana mereka dapat tidak merasakan orgasme yang lain. Periode ini tergantung dari usia pria tersebut.
COGNITIVE AND SENSORY/PRECEPTUAL FACTORS
Dari beberapa pengalaman,dapat kita ketahui bahwa banyak teori yang berperan dalam sexualitas kita. Mungkin kita dapat tertarik pada seseorang,namun mengerti bahwa pentingnya untuk mencegah keinginan sexual sampai hubungan telah berkembang lebih jauh ke tahap serius dan kita telah yakin pada orang yang tepat. Kita juga perlu memikirkan tentang pentingnya untuk tidak memaksakan keinginan sex pada orang lain. Selain itu,kita juga memiliki kemampuan untuk menimbulkan gambaran(fantasi)sexual. Contoh: Beberapa orang bahkan bisa timbul hasrat sexualnya ketika melihat gambar erotis,bahkan sampai orgasme.
Motivasi sexual dipengahui oleh sexual script(naskah sexual),meniru-meniru pola keinginan dari bagaimana orang lain dapat berprilaku sexual. Kita membawa script ini ke dalam memori kita. Sexual script terdiri dari :
Traditional Religious Script
Traditional religious script dalah prinsip melakukan sex setelah menikah. Melakukan sex di luar nikah adalah taboo,terlebih untuk wanita. Melakukan sex berarti siap untuk berkembang biak(melahirkan dan mendidik anak) dan penuh dengan kasih sayang dan cinta.
Romantic Script
Pada romantic script,melakukan sex disamakan dengan cinta. Pada script ini,apabila hubungan kita dengan seseorang telah berkembang dan jatuh cinta,boleh saja melakukan sex dengan seseorang walaupun kita telah menikah atau tidak.
Secara tipikal,pria dan wanita mempunyai tipe sexual script yang berbeda. Pada wanita,mereka cenderung menghubungkan bersetubuh dengan cinta lebih dari pria (wanita ”melakukannya” perlu menggunakan cinta,klo pria tidak).
Pria dan wanita mempunyai perbedaan dalam menanggapi rangsangan sentuhan dan visual. Umumnya,wanita lebih menanggapi rangsang lewat sentuhan,sedangkan pria pada visual. (pria lebih tertarik pada majalah dan film erotis dibanding wanita).
Indra penciuman juga berpengaruh pada ketertarikan sexual.
Pheromones adalah zat penciuman yang dapat menarik perhatian(ketertarikan) beberapa hewan dengan kuat.
Contoh:
Pada kencing babi betina,mengandung ovum. Pheromones yang terkandung di dalam kencing tersebut,menyebabkan babi jantan dapat tertarik terhadap babi betina.
Pada kucing,kuncing jantan dapat tahu kucing betina dari pheromones yang keluar dari keringat kucing betina ketika panas.
Beberapa makanan dan zat kimia diduga dapat meningkatkan hasrat sexual dan menambah kapasitas sexual seseorang. Seperti memakan “torpedo” harimau,dipercaya dapat menambah potensi sexual pria. Tapi tidak makanan atau zat tersebut baik. Seperti “Spanish Fly”,diduga sebagai obat kuat,tapi dapat berakibat kerusakan syaraf,radang pada alat kelamin,bahkan kematian.
DISFUNGSI PSICHOSEXUAL
Adalah kelainan yang dapat menyebabkan kerusakan pada pola respon sexual/ketidak puasan dalam pencapaian hasrat sexual.
Beberapa para ahli telah mencoba mengatasi masalah tersebut dan menganjurkan bahwa,pada wanita yang mengalaminya,mereka harus berbesar hati menerima keadaan tubuh mereka (pede gitu…),dan mulai mencoba untuk orgasme. Kalo tidak bias dibantu dengan alat yang bernama vibrator.