BlogYYY
Minggu, 09 Januari 2011,Minggu, Januari 09, 2011
TEORI ABRAHAM MASLOW
Orang yang memiliki kodrat bawaan yang pada hakikatnya adalah baik atau sekurang-kurangnya netral. Seperti halnya fisik,kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan yang pada prinsipnya tidak ada yang jahat. Dari segi fisik,manusia mempunyai indra,merasa lapar,bertumbuh kembang,dan sebagainya. Dari segi kejiwaan,manusia mempunyai kebutuhan,cita-cita,harapan,usaha,dan sebagainya. Semua ini adalah baik dan harus dikembangkan kea rah yang lebih baik lagi.
Maslow berpendapat manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam. Apabila manusia menderita atau neurotic, maka hal itu disebabkan karena lingkungan menyebabkan demikian lewat ketidaktahuan dan patologi social atau karena mereka telah mendistorsikan pikiran mereka. Dalam arti lain,orang-orang yang terganggu jiwanya adalah orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya,yang frustasi oleh gangguan-gangguan dari luar. Karena itu psikoterapi atau konseling bertujuan mengembalikan seseorang ke jalu pengembangan dirinya sendiri melalui potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri juga.

Maslow telah mengemukakan suatu teori tentang motivasi manusia yang membedakan antara kebutuhan-kebutuhan dasar (basic needs) dan metakebutuhan-metakebutuhan (metaneeds). Kebutuhan dasar meliputi lapar, kasih saying, rasa aman, harga diri dan sebagainya. Metakebutuhan-metakebutuhan meliputi keadilan, kebaikan, keindahan, dan sebagainya. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan akibat kekurangan sedangkan metakebutuhan adalah kebutuhan untuk pertumbuhan. Hal ini lebih dikenal dengan teori hierarki kebutuhan. Ciri-ciri khas orang luar biasa antara lain :
- Mereka berorientasi secara realistik
- Mereka menerima diri mereka sendiri, orang lain, dunia kodrati seperti apa adanya
- Mereka sangat spontan
- Mereka memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri mereka sendiri
- Mereka mampu membuat jarak dan memiliki kebutuhana akan privasi
- Apresiasi mereka terhadap orang-orang dan benda-benda adalah segar, bukan penuh prasangka
- Kebanyakan diantara mereka memiliki pengalaman mistik atau spiritual yang dalam, meskipun tidak perlu bersifat religius
- Mereka memiliki hubungan yang mendalam dengan sesama manusia
- Hubungan menreka akrab dengna beberapa orang yang dicintai secara khas mendalam serta sangat emosional.
- Nilai dan sikap mereka adalah demokratik
- Mereka tidak mencampurkan antara tujuan dan sarana
- Perasaan humor mereka lebih bersifat filosofis dan bukan perasaan humor yang menimbulkan permusuhan
- Mereka sangat kreatif
- Mereka menentang konformitas terhadap kebudayaan
- Mereka mengatasi lingkungan bukan hanya menghadapinya
Maslow juga meneliti sifa dari apa yang disebut ”pengalaman-pengalaman puncak” (peak experience). Ditemukan bahwa orang-orang yang mengalami pengalaman-pengalaman puncak merasa lebih terintergrasi, lebih spontan, kurang menyadari rung dan waktu, lebih cepat dan mudah menyerap sesuatu dan sebagainya.